Menu



    Angie terkenal sebagai DJ terseksi di Asia, tetapi wanita yang hanya mengenakan swimsuit atau kadang-kadang lingerie ini sudah berpikir panjang mengenai apa yang harus dilakukan seandainya ia berhenti menjadi DJ. Ia seorang produser, entrepreneur, dan wanita seksi. MEasia memiliki kesempatan mewawancarainya kali ini.
    Perempuan kurus tinggi dengan wajah Asia ini terkenal di beberapa negara sebagai DJ sexie, karena penampilannya sebagai Dj selalu dengan pakaian minim, kalau tidak dalam swimsuit, ia akan memakai lingerie saja.

    Ketika MEasia ditawari untuk sebuah interview dan pemotretan, kami tidak mau melewati kesempatan ini, kami sebenarnya sangat ingin tahu tentang DJ sexie ini apalagi kami mendengar Angie juga pernah ditampilkan di majalah Play Boy di USA. Dengan janji bahwa MEasia akan memotret Angie tapi harus dengan wardrobe yang sesuai dengan ketentuan MEasia — sensual elegant, kami mendapat persetujuan dari INSURGENCE yang membawa Angie bermain di Club EXODUS, maka team MEasia melaksanakan tugasnya.

    Ketika kami tiba di Exodus launch, Angie sedang di make up — Gambaran tentang sosok Angie yang sexie dan angkuh — sirna ketika ia menyapa kami dengan anggukan dan senyuman dengan sederet giginya yang putih. Kesan sederhana dan ramah terpancar dari wajah Asianya, jauh dari kesan sombong sebagai artist luar yang sudah mempunyai nama. Angie lahir dan besar di Vietnam. Dan dari tiga bersaudara yang semua wanita, hanya ia yang bekerja di bidang entertainment.

    Angie mengawalinya sebagai model ketika dia berusia 17 tahun dan dilanjutkkan sebagai model di Singapore. Karena kecintaannya kepada musik Angie mulai menekuni bidang DJ pada tahun 2011 dan memulai karier DJ nya di Singapore. Tapi dengan banyaknya undangan bermain sebagai DJ, Angie banyak melakukan pernjalanan juga, seperti ke Thailand, Malaysia, Philippine, dan Amerika.

    “Ke Bali dan Surabaya, saya juga sudah pernah dan Jakarta baru kali ini.”

    Ketika ME asia bertanya tentang “pengalaman pahit atau menyenangkan sebagai DJ” jawabnya: kesal: kalau alat musik yang dimainkan oleh DJ sebelumnya tidak dikembalikan kesettingan semula sehingga ia harus menyesuaikan ulang dengan musik yang akan dibawakannya — dan senangnya bila applaus dari hadirin yang menyukai musik yang ia mainkan menggema di club tersebut.
    Sumber



    0 komentar:

    Posting Komentar

     
    Top