Beberapa waktu yang lalu, ada berita yang cukup hangat tentang gadis-gadis Jepang yang menyewakan paha mereka sebagai iklan.
Perusahaan yang membutuhkan tempat beriklan bisa membayar dan menempelkan poster iklan kecil di paha mereka. Efeknya, saat gadis-gadis itu jalan-jalan, orang akan tertarik melihat iklan yang tertempel di paha tersebut.
Hal yang sama terjadi di salah satu universitas di China dan cukup menuai kontroversi di negara tersebut. Lebih dari seratus mahasiswi merespon sebuah perusahaan iklan yang ingin menyewa ruang di paha mereka.
Menurut perusahaan tersebut, mereka berhasil mendapat puluhan perempuan yang mendaftar saat mereka melakukan kampanye di Universitas Zhongnan fakultas ekonomi dan hukum, dilansir oleh Dailymail.co.uk.
Dalam perjanjian pembayaran, para mahasiswi setuju menempelkan iklan pembalut di paha mereka. Iklan itu berisi kode yang bisa dibaca melalui handphone untuk mengetahui detil produk lebih lanjut.
"Mereka harus setuju untuk berdiam diri jika ada orang lain, termasuk pria, untuk menggunakan handphone mereka dan memindai kode untuk mendapatkan informasi produk lebih lanjut," ujar Yuan Kung, juru bicara perusahaan.
"Kami pikir akan sulit mendapatkan perempuan yang mau, tapi akhirnya kamu dengan mudah menemukan lebih dari 100 orang yang ambil bagian," lanjutnya.
Iklan dengan kesan mengekspos tubuh wanita ini jelas menimbulkan pro kontra. Menanggapi banyaknya komentar negatif tentang hal ini, Xia Yu (19 tahun), seorang mahasiswa yang ikut serta mengatakan, "Saya tidak melihat ada yang salah dengan itu. Sebuah iklan kecil di kaki saya menghasilkan uang dan mereka menawarkan beberapa iklan,"
Sementara itu, beberapa orang menganggap aksi memasang iklan di paha dan diposting secara online adalah perbuatan yang tidak tahu malu. Mereka berpendapat bahwa anak perempuan seharusnya malu melakukan pekerjaan seperti itu.
0 komentar:
Posting Komentar